Stagen Dalam Pernikahan Adat Jawa

stagenjawa

Paningset atau peningset alias seserahan adalah salah satu kelengkapan dalam rangkaian upacara pernikahan adat Jawa. Peningset ini adalah berbagai barang yang diberikan oleh pihak pria kepada mempelai wanita sebagai simbol kesanggupan seorang lelaki untuk mencukupi kebutuhan calon istrinya.

Paningset

Memetik salah satu penggalihdalem ISKS.Pakoe Boewono Ke V, yang intinya bahwa “paningset” mempunyai makna sebagai lambang “hanyingseti”. Artinya mengikat pembicaraan yang telah disepakati bersama, atau “rembug kang wus gumolong”. Bagi para sesepuh yang akan berbesanan menjodohkan anaknya.

Wujud paningset ada 3 macam:

  1. Paningset

  2. Abon-abon

  3. Pangiring

  1. Paningset 

  • Sesupe seser (cincin tanpa mata) berupa cincin “lus” yang tidak ada ujung pangkalnya tanpa ada pembatasnya. Melambangkan ketemunya secara tulus tanpa ada perasaan ragu-ragu. Dipakai di tangan (jari-manis) sebelah kiri disebut “ngrasuk kalpika”, sedang kalau dipakai pada jari-manis tangan kanan disebut “kalpika-tresna”.
  • Stagen dalam bahasa krama disebut “paningset”. Tetapi makna yang diambil adalah “bebakalaning sandhang” atau benang yg. bakal ditenun, yang disebut “lawe”. Maknanya anak yang akan dijodohkan diharapkan untuk “nandhang” kehidupan yang akan dijalani, demikian juga bagi orang tua yang akan berbesanan. 

Stagen ini adalah kain panjang (semacam obi) yang fungsinya hampir seperti korset. Kain ini biasanya dikenakan setelah mengenakan jarik. Fungsinya, setahuku, supaya bentuk badan terlihat lebih bagus sekaligus untuk menahan bentuk jarik. Ya kaya korset gitu. Dulu kupikir hanya ada warna hitam. Ternyata warnanya macem-macem dan cantik-cantik.

  • Kain kemben atau sabuk yang berwarna merah dan putih. Menjadi perlambang merah: wanita, dan putih: priya. Diharapkan bisa menyatunya priya dan wanita yang menjadi jalan melanjutkan keturunan.
  • Istilah sekarang BH. yang menjadi lambang busana wanita yang paling baku, kecuali juga sebagai “tetamenging teleng tedhaning jabang bayi” (untuk tameng pusatnya makanan untuk bayi) juga menjadi “pepeling” (untuk mengingatkan) hal kesusilan. 
  • Bathik Truntum. bathik truntum yang bercorak kembang tanjung latar-hitam, menjadi “pepeling” kepada titah hidup didunia, bahwa kehidupan manusia dibumi ini hanya ada dua yaitu padhang dan peteng, bungah dan susah. Sebab kain truntum ini menggambarkan bintang di langit pada malam hari. Menjadi harapan bahwa manusia tidak bisa lepas dari “pepeteng” biarpun hanya “sagebyaring” (sekilas) lintang semoga diberi “pepadang”.

 

  1. Abon-abon 

  • Jeruk gulung. Menjadi pasemon “gumulunging gegebengan”. Maksudnya dalam berbesanan dan terhadap anak yang akan dijodohkan sanggup menghadapi semua kuajiban dengan pemikiran secara dalam.
  • Sekul golong. (Nasi golong) yang maknanya “gumolong” dan “andhadha” (bertanggung jawab) terhadap bebesanan dan perjodohan anak.
  • Tebu Wulung. Mengandung makna “tuk-ing memanis” (sumber rasa manis). Menjadi harapan supaya diberi kehidupan yang serba manis, atau sebagai lambang “eca dan sekeca”.
  • Pisang ayu dan Suruh-ayu. Pisang setangkep dipilihkan yang pisang-raja, mengambil makna “raja” adalah kedudukan luhur atau tinggi. Suatu permohonan “pangajab” supaya kelak anak yang dijodohkan mempunyai kedudukan yang tinggi.
  • Pisang raja dua sisir yang disatukan pangkalnya sehingga membentuk lingkaran. Di tengahnya diberi daun sirih yang menyatu batangnya. Pisang ini biasanya berada dibawa oleh sesepuh/orang yang berada di barisan paling depan dan yang diserahkan pertama kali secara simbolis kepada pihak keluarga CPW.
  1. Pengiring Peningset. Maksudnya “pengiring peningset” sebagai kelengkapan lain-lain disamping uba rampe yang baku, seperti:

  • Hasil Bumi, ini hanya merukan rangkaian atau sebagai pertanda kuwajiban priya kepada istrinya, atau bisa diartikan “bulu bekti” kalau itu dari bawahan kepada atasannya. Bisa juga merupakan “panjurung sih” kalau itu dari atasan kepada bawahannya.
  • Bisa juga “pengiring peningset” ini diwujudkan barang-barang kebutuhan wanita, seperti busana atau perlengkapan wanita lain.

 

 

Stagen Benang Emas 9,2 Meter Cap Dewi Sri (wayang)

Stagen Benang Emas 9,2 Meter Cap Dewi Sri (wayang)

stagen benang emas jual stagen benang emas

Stagen Benang Emas, Jual Stagen Benang Emas, Grosir Stagen Benang Emas

 

Stagen Benang Emas 9,2 Meter Cap Dewi Sri (wayang)

 

Pilihan warna :

  1. Hitam
  2. Hijau botol
  3. Putih
  4. Merah Maroon
  5. Biru Dongker
  6. Orange / Oranye

Ukuran :

  • Panjang = 9,2 meter
  • Lebar = 14 cm

Terbuat dari bahan baku benang tenun POLISTER kombinasi dengan BENANG EMAS yang berkualitas, halus dan kuat.. dapat

digunakan sebagai pelengkap memakai kebaya maupun oleh ibu-ibu sehabis melahirkan untuk melangsingkan dan mengencangkan perut. Melayani Keagenan, Grosir, dan Eceran 😉

 

Stagen Tradisional 9,2 Meter Cap Dewi Sri (wayang)

Jual Stagen Pengecil Perut

Stagen Tradisional, Jual Stagen Tradisional, Grosir Stagen Tradisional

 

Stagen Pelangsing 9,2 Meter Cap Dewi Sri (wayang)

 

Pilihan warna :

  1. Hitam
  2. Hijau botol
  3. Putih
  4. Merah Maroon
  5. Biru Dongker
  6. Orange / Oranye

Ukuran :

  • Panjang = 9,2 meter
  • Lebar = 14 cm

Terbuat dari bahan baku benang tenun POLISTER yang berkualitas, halus dan kuat.. dapat digunakan sebagai pelengkap memakai kebaya maupun oleh ibu-ibu sehabis melahirkan untuk melangsingkan dan mengencangkan perut. Melayani Keagenan, Grosir, dan Eceran 😉

 

Happy Shopping 🙂